Minggu, 16 Maret 2014

INNOVATION IS THE KEY TO SUCCESS IN BUSINESS


Salam Entrepreneur…

Memasuki minggu keempat, mengikuti kuliah online T100x  rasanya semakin asyik, semakin bertambah wawasan dan ilmu pengetahuan entrepreneur dan semakin memotivasi untuk menumbuhkan bisnis yang sedang kita rintis. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pemateri yang telah mengajari saya untuk bertumbuh.
Kali ini, di minggu keempat ini  saya diajari tentang Business Model Innovation. Selama ini saya memahami yang namanya inovasi pasti dilakukan di sekitar produk atau service . Selama ini kita berpikir bagaimana kita bisa berinovasi dalam produk kita, dalam service kita untuk mampu menciptakan broduk atau service yang lebih baik, lebih efisien agar mampu bersaing dengan pesaing kita dan dapat meningkatkan profit bisnis kita. Tetapi, ternyata setelah Pak Gamaliel Maney menjelaskan tentang inovasi, sungguh inovasi itu bisa dilakukan diberbagai aspek dalam bisnis kita.

Dengan merujuk kepada text book dari Larry Keeley yang berjudul Ten Types of Innovation: The Discipline of Building Breakthroughs. Pak Gamaliel Maney menyampaikan bahwa ada 10 tipe inovasi yang dapat kita kembangkan. Kesepuluh tipe inovasi tersebut jika dikategorikan dapat menjadi tiga kategori besar, yaitu pertama, kategori configuration (operational excellence : inovasi tentang bagaimana internal perusahaan beroperasi secara unggul), kedua, kategori Offering (product leadership : bagaimana penawaran produk menjadi pemimpin di pasar) dan ketiga, kategori experience (costumer intimacy : pengalaman yang dirasakan dan dibeli oleh pelanggan sehingga pelanggan merasa akrab dengan produk dan bisnis kita). Kategori configuration terdiri dari 4 tipe, yaitu Profit Model, Network, Structure, and Process. Kategori Offering terdiri dari 2 tipe, yaitu Product Performance and Product System. Sedangkang kategori experience terdiri dari 4 tipe, yaitu Service, Channel, Brand and Costumer Engagement.
Sumber : http://www.christiansarkar.com/cgi-bin/mt/mt-search.cgi?search=ten+type+of+innovation&IncludeBlogs=1&limit=20
 
 Sumber : http://flippies.com/adflipoff/wp-content/plugins/RSSPoster_PRO/cache/99d89_TTCategorization-050614.png

 Sumber : http://ueberproduct.de/wp-content/uploads/2013/12/model_raw.jpg


Menarik sekali, jika gambaran besarnya tentang inovasi disampaikan oleh Pak Gamalail Waney dengan konsep Ten Type of Innovation, maka Pak Nur Agustinus melengkapi konsep inovasi dengan value innovation dimana gagasan pokoknya bahwa disamping inovasi itu menciptakan nilai tambah yang menambah cost sehingga meningkatkan profit, tetapi sebagai entrepreneur harus berpikir bagaimana membuat inovasi, dan inovasi yang dilakukan ini benar-benar bisa dilakukan dengan memberikan nilai tambah tetapi sekaligus mengurangi biaya sehingga meningkatkan profit. Pak Nur Agustinus  memberikan contoh value innovation yang mengurangi cost sehingga meningkatkan profit, yaitu dalam bisnis kuliner, “Kita lihat ada sebuah restoran yang menggunakan piringnya bukan dengan piring yang seperti biasa kita gunakan untuk makan yaitu piring dari bahan keramik atau dengan melamine, tapi piringnya  menggunakan bambu atau rotan. Dengan menggunakan piring dari rotan ini yang biasanya ditambahkan alas berupa kertas nasi, kita tidak perlu lagi harus mencucui piring. Dengan demikian bisa mengurangi biaya tenaga kerja mencucui piring. Lalu kita juga bisa mengurangi resiko piring pecah. Disinilah letaknya bahwa ada inovasi yang kita lakukan tapi menurunkan biaya”

Sedangkan Pak Antonius Tanan mengajari kita tentang bagaimana dengan metode TAKUTIRUKO bisa mengembangkan inovasi melalui identifikasi pelanggan. Dan jika kita cermati, sebenarnya metode TAKUTIRUKO ini bisa digunakan untuk melakukan inovasi pada 10 tipe inovasi yang digagas oleh Larry Keeley. TAKUTIRUKO berarti tambahkan, kurangi, tiru, ubah dan kombinasikan.

Inovasi tidak lepas dari resources management termasuk manajemen SDM. Dalam sebuah bisnis yang sudah melibatkan SDM yang banyak, tentu saja organisasi perusahaan tersebut dalam melakukan inovasi membutuhkan SDM yang kompak. Jika organisasinya tidak solid, sangat mungkin jalannya proses inovasi menjadi terhambat. Bapak Denny Bernardus mengupas bagaimana sosok SDM yang intrapreneur dan bagaimana interaksi seorang SDM yang intrapreneur. Intrapreneur adalah anggota organisasi usaha skala menengah atau besar yang berperilaku intrapreneurial. Seorang karyawan tidak sama dengan intrapreneur jikalau dibedakan dalam perilaku. Karyawan yang berperilaku intrapreneurial adalah intrapreneur. Namun sebaliknya karyawan yang tidak berperilaku intrapreneurial, dia adalah karyawan.

Seorang intrapreneur bintang memiliki sosok dengan pola pikir yang konstruktif, pola sikap yang positif, pola tindak yang produktif. Dalam interaksinya, seorang intrapreneur bintang menjadi teman berpikir, menjadi lawan bicara dan menjadi mitra bertindak.

Keren, kuliah UCEOnline di minggu keempat ini benar-benar memberi wawasan yang sangat berguna bagi kita yang menginginkan bisnisnya bertumbh melalui inovasi. Inovasi adalah salah satu strategi yang paling penting bagi seorang entrepreneur. Seorang entreprneur dikatakan sukses manakala mampu mengatasi berbagai tantangan yang menimpa bisnisnya. Apalagi di era globalisasi ini, dimana perubahan-perubahan terjadi begitu cepat sehingga masa depan akan begitu sulit diprediksi, maka seorang entrepreneur disebut sukses apabila ia mampu melampaui tantangan-tantangan tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, tiada lain bagi seorang entrepreneur harus melakukan inovasi.

Semoga kita menjadi pelaku bisnis yang inovatif.
Salam Entrepreuneur….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar