Salam Entrepreneur…
Memasuki minggu keempat, mengikuti kuliah
online T100x rasanya semakin asyik,
semakin bertambah wawasan dan ilmu pengetahuan entrepreneur dan semakin
memotivasi untuk menumbuhkan bisnis yang sedang kita rintis. Terima kasih saya
ucapkan kepada seluruh pemateri yang telah mengajari saya untuk bertumbuh.
Kali ini, di minggu
keempat ini saya diajari tentang Business Model Innovation. Selama ini
saya memahami yang namanya inovasi pasti dilakukan di sekitar produk atau service . Selama ini kita berpikir
bagaimana kita bisa berinovasi dalam produk kita, dalam service kita untuk mampu menciptakan broduk atau service yang lebih baik, lebih efisien
agar mampu bersaing dengan pesaing kita dan dapat meningkatkan profit bisnis kita.
Tetapi, ternyata setelah Pak Gamaliel Maney menjelaskan tentang inovasi,
sungguh inovasi itu bisa dilakukan diberbagai aspek dalam bisnis kita.
Dengan merujuk kepada text book dari Larry Keeley yang
berjudul Ten Types of
Innovation: The Discipline of Building Breakthroughs. Pak Gamaliel Maney menyampaikan bahwa ada 10
tipe inovasi yang dapat kita kembangkan. Kesepuluh tipe inovasi tersebut jika dikategorikan
dapat menjadi tiga kategori besar, yaitu pertama, kategori configuration (operational
excellence : inovasi tentang bagaimana internal perusahaan beroperasi
secara unggul), kedua, kategori Offering
(product leadership : bagaimana penawaran
produk menjadi pemimpin di pasar) dan ketiga, kategori experience (costumer intimacy
: pengalaman yang dirasakan dan dibeli oleh pelanggan sehingga pelanggan merasa
akrab dengan produk dan bisnis kita). Kategori configuration terdiri dari 4 tipe, yaitu Profit Model, Network, Structure, and Process. Kategori Offering terdiri dari 2 tipe, yaitu Product Performance and Product System.
Sedangkang kategori experience
terdiri dari 4 tipe, yaitu Service,
Channel, Brand and Costumer Engagement.
Sumber : http://flippies.com/adflipoff/wp-content/plugins/RSSPoster_PRO/cache/99d89_TTCategorization-050614.png
Sumber : http://ueberproduct.de/wp-content/uploads/2013/12/model_raw.jpg
Menarik sekali, jika gambaran besarnya tentang inovasi disampaikan oleh Pak Gamalail Waney dengan konsep Ten Type of Innovation, maka Pak Nur Agustinus melengkapi konsep inovasi dengan value innovation dimana gagasan pokoknya bahwa disamping inovasi itu menciptakan nilai tambah yang menambah cost sehingga meningkatkan profit, tetapi sebagai entrepreneur harus berpikir bagaimana membuat inovasi, dan inovasi yang dilakukan ini benar-benar bisa dilakukan dengan memberikan nilai tambah tetapi sekaligus mengurangi biaya sehingga meningkatkan profit. Pak Nur Agustinus memberikan contoh value innovation yang mengurangi cost sehingga meningkatkan profit, yaitu dalam bisnis kuliner, “Kita lihat ada sebuah restoran yang menggunakan piringnya bukan dengan piring yang seperti biasa kita gunakan untuk makan yaitu piring dari bahan keramik atau dengan melamine, tapi piringnya menggunakan bambu atau rotan. Dengan menggunakan piring dari rotan ini yang biasanya ditambahkan alas berupa kertas nasi, kita tidak perlu lagi harus mencucui piring. Dengan demikian bisa mengurangi biaya tenaga kerja mencucui piring. Lalu kita juga bisa mengurangi resiko piring pecah. Disinilah letaknya bahwa ada inovasi yang kita lakukan tapi menurunkan biaya”
Sedangkan Pak Antonius Tanan mengajari kita tentang bagaimana dengan metode
TAKUTIRUKO bisa mengembangkan inovasi melalui identifikasi pelanggan. Dan jika
kita cermati, sebenarnya metode TAKUTIRUKO ini bisa digunakan untuk melakukan
inovasi pada 10 tipe inovasi yang digagas oleh Larry Keeley. TAKUTIRUKO berarti
tambahkan, kurangi, tiru, ubah dan kombinasikan.
Inovasi tidak lepas dari resources
management termasuk manajemen SDM. Dalam sebuah bisnis yang sudah
melibatkan SDM yang banyak, tentu saja organisasi perusahaan tersebut dalam
melakukan inovasi membutuhkan SDM yang kompak. Jika organisasinya tidak solid,
sangat mungkin jalannya proses inovasi menjadi terhambat. Bapak Denny Bernardus
mengupas bagaimana sosok SDM yang intrapreneur dan bagaimana interaksi seorang
SDM yang intrapreneur. Intrapreneur adalah
anggota organisasi usaha skala menengah atau besar yang berperilaku
intrapreneurial. Seorang karyawan tidak sama dengan intrapreneur jikalau
dibedakan dalam perilaku. Karyawan yang berperilaku intrapreneurial adalah
intrapreneur. Namun sebaliknya karyawan yang tidak berperilaku intrapreneurial,
dia adalah karyawan.
Seorang
intrapreneur bintang memiliki sosok dengan pola pikir yang konstruktif, pola
sikap yang positif, pola tindak yang produktif. Dalam interaksinya, seorang
intrapreneur bintang menjadi teman berpikir, menjadi lawan bicara dan menjadi
mitra bertindak.
Keren, kuliah UCEOnline di minggu keempat ini
benar-benar memberi wawasan yang sangat berguna bagi kita yang menginginkan
bisnisnya bertumbh melalui inovasi. Inovasi adalah salah satu strategi yang
paling penting bagi seorang entrepreneur. Seorang entreprneur dikatakan sukses
manakala mampu mengatasi berbagai tantangan yang menimpa bisnisnya. Apalagi di
era globalisasi ini, dimana perubahan-perubahan terjadi begitu cepat sehingga
masa depan akan begitu sulit diprediksi, maka seorang entrepreneur disebut
sukses apabila ia mampu melampaui tantangan-tantangan tersebut. Salah satu cara
untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, tiada lain bagi seorang entrepreneur
harus melakukan inovasi.
Semoga kita menjadi pelaku bisnis yang
inovatif.
Salam Entrepreuneur….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar